Senin, 09 Desember 2013

GO GREEN INDONESIA

Sering kita mengeluh akan panasnya cuaca hari ini. Perubahan iklim /cuaca yang semakin ekstrim ini terjadi akibat adanya pemanasan global (global warming). Pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Bicara masalah pemanasan global, kita pasti akan terbayang gambaran-gambaran negatif akibat global warming.
Pernahkah Anda mendengar ungkapan : “Bumi ini memiliki musuh yang luar biasa hebatnya, yaitu manusia”. Memang benar adanya manusia adalah musuh bumi setelah kita lihat dengan seksama gaya hidup manusia beserta dampak yang ditimbulkan dari ulah tersebut.
Bukankah bumi ini merupakan titipan dari anak cucu kita? Titipan yang seharusnya dijaga kelestariannya, bukan malah merusak dan menghancurkannya. Maukah kita disebut sebagai musuh terbesar bumi? Tentunya tidak. Marilah bersama-sama berpartisipasi dan berusaha keras untuk menjaga bumi ini dai kehancuran sebagai wujud tanggung jawab kita akan Tuhan beserta generasi penerus kita. Stop Global Warming, Go Green Indonesia. Go Green Indonesia adalah upaya kita dalam menciptakan negeri yang hijau yang bertujuan melestarikan dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua makhluk.
Tiga hal pokok yang menjadi dasar dalam gerakan “Go Green Indonesia”adalah :
  1. ReduceReduce adalah upaya penghematan dan selektif dalam pemanfaatan sumber daya energi.
  2. Reuse
    Reuse adalah upaya pemanfaatan kembali sumber energi / pemanfaatan kembali peralatan-peralatan yang masih layak digunakan.
  3. Recycle
    Recycle adalah upaya daur ulang limbah. Mengubah barang bekas menjadi produk lain yang berguna bagi masyarakat dan lingkungan.
Setelah memahami 3 hal pokok yang menjadi dasar gerakan Go Green Indonesia selanjutnya kita harus menerapkannya di dalam kehidupan kita. Kita dapat memulainya dari diri sendiri dan dari lingkungan rumah.
Caranya :
  1. Buanglah sampah pada tempatnya. Pisahkan antara sampah organic dan un-organic.
  2. Daur ulang sampah.
  3. Mengurangi pemakaian kantong plastik atau benda apapun yg sulit untuk mengurai.
  4. Menjadi vegetarian.
  5. Kurangi menggunakan kendaraan pribadi karena dapat menambah polusi udara.
  6. Hemat energi listrik, air dan BBM.
  7. Gunakan lampu hemat energi.
  8. Mengurangi kebiasaan merokok. Akan lebih baik jika menghentikan kebiasaan ini.
  9. Tanamlah pohon disekitar rumah.
  10. Melakukan reboisasi atau apapun yang bisa menambah pohon di bumi.
Hijaukan bumi dengan tangan kita. Menanam pohon di sekeliling lingkungan kita. Satu pohon dapat mengurangi satu ton CO2. Coba bayangkan jika kita menanam ribuan pohon. Kita akan melihat Indonesia yang hijau, sejuk dan nyaman dipandang mata.
Dengan memulai membiasakan Go Green di rumah, kita akan terbiasa pula melakukannya di sekolah, kampus dan kantor. Dengan gerakan Go Green, suatu saat kelak kita akan berteriak kepada anak cucu kita dan berucap“Kuberikan warisan terbaik dan termahal yang pernah ada, yaitu bumi yang hijau dan lestari”. Bertindaklah sebelum terlambat.
 
 
 SUMBER :  http://fandiajiputra.wordpress.com/go-green/

Hal yang akan saya lakukan :
1. menanam pohon di sekitar rumah, agar udara menjadi sejuk
2. membuang sampah pada tempatnya
3. merawat pohon yang saya tanam

Selasa, 22 Oktober 2013

PERLUKAH PELAJARAN TAMBAHAN DI LUAR JAM SEKOLAH BAGI SISWA? 

 Pelajaran tambahan merupakan bimbingan belajar untuk memberikan pelajaran tambahan kepada siswa serta membantu kesulitannya dalam memahami materi pelajaran .Bimbingan diperlukan apabila siswa tidak mampu memahami materi pelajaran di sekolah .Bimbingan ini dilaksanakan di luar jam sekolah.
Ada beberapa sebab siswa mengikuti pelajaran tambahan (les) antara lain :
1. Siswa ingin memiliki pengetahuan lebih dari apa yang telah didapatkan di sekolah.
2. Siswa kurang mampu memahami materi yang didapat di sekolah.
3. Kurang mendapat bimbingan orang tua pada saat belajar, sehingga orang tua mempercayakan anaknya kepada bimbingan belajar.
Perlu kita ketahui bahwa tidak semua anak perlu untuk mengikuti pelajaran tambahan. Alangkah baiknya jika siswa mau dan mampu belajar tanpa mengikuti pelajaran tambahan. Kecuali apabila memang benar-benar dibutuhkan.
Sebelum memutuskan mengikutkan anak dalam bibingan belajar atau mencarikan guru private hendaknya orang tua mengenali dulu karakter, model dan pola anak dalam belajar. Sehingga bimbingan belajar yang diikuti benar-benar bermanfaat.
Model bimbingan yang diperlukan model classical atau private dengan mendatangi lembaga bimbingan belajar atau mendatangkan guru les private ke rumah. Model bimbingan ini tidak menjadi masalah tergantung keinginan siswa.
Tingkat keberhasilan tergantung dari kesungguhan anak untuk mau berkembang. Dari beberapa kasus prestasi anak akan meningkat apabila keinginan mengikuti pelajaran tambahan memang berasal dari dalam dirinya sendiri. Sedangkan hasil yang tidak maksimal apa bila siswa mengikuti les karena terpaksa.
Oleh sebab itu komunikasi sangat diperlukan untuk menarik keinginan anak untuk mengikuti pelajaran tambahan. Yakinkan bahwa anak kita benar-benar membutuhkan pelajaran tambahan, serta tentukan tempat bimbingan belajar dan guru pembimbing yang tepat.

pelajaran tambahan di dalam sekolah juga penting karena :

para siswa lebih mudah menyerap apa yang di ajarkan oleh guru yang sudah biasa menerangkan sehingga para siswa sudah tidak canggubg lagi terhadap guru tersebut. 

Selasa, 24 September 2013

Ulangan Harian TIK

B.    PENGGUNA  NARKOBA












Data pengguna narkoba di Indonesia
  • 4.000.000 pengguna narkoba di Indonesia
  • 20 %    pengguna remaja pelajar
  • 70%     siswa siswi di 12 kota besar  pernah mendapatkan tawaran narkoba dari temannya
  • 83.000 pelajar SD SMP SMA pengguna narkoba di 12 kota besar

Sumber: Badan Narkotika Nasional (DetikCom, 25-06-06)

Pendapan saya mengenai berita tersebut :
                Remaja suka mencoba - coba dan terpengaruh oleh teman-temannya
yang sudah memakai narkoba.                        
                Saya akan mejauhi yang namanya narkoba, dan tidak akan mencoba
-coba narkoba

   


Anda Pilih Mana?






Para insan dan pecinta sepakbola di tanah air pasti sudah mengetahui atau bahkan muak dengan konflik yang ada di PSSI sekarang ini. Kedua pihak seakan ingin menang sendiri dan masing-masing meresa paling benar dan menyampingkan persatuan dalam sepakbola itu sendiri. Bisa dibilang sepakbola Indonesia sekarang ini sedang terpuruk, terpuruk bukan karena pemain kita payah dan kurang berbakat tetapi karena segelintir kelompok dan golongan yang masing-masing membela kepentinganya.